Ketika Muralpobhia Menyerang Tahta
Jokowi Takut mural |
Bukan COVID-19 tapi, Mural yang bikin panas dan kejang kejang
Apakah kamu sudah tau apa itu mural ?
Mural berasal dari kata "Murus" bahasa Latin yg artinya Dinding, Mural merupakan cara menggambar di atas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen,
jadi Mural memang sudah pasti menggunakan media Dinding utk dilukis.
Singkat cerita
Karya seni kerap menjadi ruang berekspresi sekaligus kritikan terhadap kondisi sosial dan politik di sebuah negara.
Di Indonesia, menjamurnya mural di tengah masyarakat saat kondisi tak menentu akibat pandemi COVID-19 menjadi buah bibir.
Mural populer adalah sosok pria yang digambarkan mirip dengan Jokowi dan matanya ditutupi oleh tulisan 404: Not Found di kawasan Batuceper, kota Tangerang, yang kini telah dihapus.
Mural lainnya yang juga dihapus berada di Bangil, kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Mural itu bergambar karakter dua ekor hewan yang menyerupai kucing dibubuhi tulisan 'Dipaksa Sehat di Negeri yang Sakit'.
Pada 17 Agustus 2021, bertepatan dengan hari kemerdekaan Indonesia, sebuah mural kritikan kembali dihapus di Ciledug, kota Tangerang.
Mural bertuliskan 'Wabah Sesungguhnya Adalah Kelaparan' itu disebut tak berizin dan berada di pintu gerbang orang lain.
Kalau sekarang terjadi "ketakutan" terhadap Mural, bisa jadi kita sedang memasuki era MURALOPHOBIA.
Heboh dan Viralnya Mural yang telah bikin Baper dan bahkan membuat sikap LEBAY pihak pihak yang telah menghapusnya, malah mendapat kecaman dari berbagai pihak.
Dengan dianggapnya seni mural sebagai suatu hal yang berbau kriminal bagi sekelompok orang, setidaknya saat ini masyarakat bisan menyimpulkan
di negara kita terdapat dua kubu mengenai mural, yaitu kubu yang phobia terhadap mural dan kubu pengagum indahnya karya seni coretan dinding sarat makna yang disebut mural.
LIAT TAGAR TEGANG!
LIAT KAOS MERADANG!
LIAT MURAL JADI KEJANG KEJANG!!
ITULAH TANDA BAHWA KEDUDUKAN TINGGI ORANG ORANG MUNAFIK TAK BIKIN KEBAHAGIAAN.
Post a Comment