Istilah Jejak Digital Pada Media Sosial

Akhir-akhir ini sering sekali kita mendengar tentang istilah jejak digital
Istilah Jejak Digital Pada Media Sosial
Jejak Digital

Akhir-akhir ini sering sekali kita mendengar tentang Istilah Jejak Digital. Kata ini kerap di ucapkan haters dalam membully targetnya. Sebetulnya penggunaan kata jejak digital ini sudah sejak lama tapi baru buming belakangan  seiring hits-nya penggunaan istilah lovers dan haters di kalangan netizen pengguna media sosial.



Jejak digital itu apasih maksudnya, pasti ada terlintas pertanyaan seperti itu di pikiranmu. Nah bagi kamu yang belum tau apa itu jejak digital mari baca kelanjutan dari pembahasan kita ini. Jejak digital disini maksudnya adalah sesuatu yang pernah kamu upload pada internet khususnya di media sosial. Sesuatu ini bisa berupa tulisan, video, photo bahkan komentar.


Jejak digital pada Internet media sosial bisa juga kita artikan sebagai cookies. Tetapi cookies biasanya tersimpan pada perangkat yang sedang kita gunakan dan tidak bisa bebas di akses oleh orang lain. Sementara jejak digital pada media sosial tersimpan pada jaringan dan bisa di akses bebas oleh orang lain.

Berbahayakah Jejak Digital Pada Media Sosial ?


Jika ada yang bertanya bahaya atau tidaknya jejak digital di media sosial sebetulnya tergantung dari penggunanya. Jika kita bersosial media secara sehat dalam artian hanya menggunakan konten yang bersifat positif, maka jejak digital kita bisa dibilang baik dan mungkin saja bermanfaat bagi orang lain. Tentu hal ini sangat aman bagi kita dan sangat berpeluang membawa keuntungan dari berbagai hal yang tak disangka.

Tetapi jika kita berinternet/sosial media lebih cendrung kearah negatif misalnya suka membagikan konten yang memicu sara atau konflik membagikan hal-hal yang bersifat negatif. Maka jejak digital kita sangat berpotensi membawa masalah dalam kehidupan. Seseorang yang tidak menyukai kita bisa saja memanfaatkan jejak digital negatif ini untuk menjatuhkan nama baik kita.

Bagaimanakah Cara Haters Memanfaatkan Jejak Digital Kita ?


Ini merupakan salah satu poin penting dari pembahasan kita. Bagaimana sih cara haters memanfaatkan jejak digital kita. Yang namanya haters pasti punya beribu cara untuk membully lawanya.

Kalo istilah kece dari kids zaman now tidak satu jalan menuju roma. 

Begitulah sifat dari haters mereka selalu mencari cara untuk menghantam kita. Tujuanya tak lain jika kita merasa tertekan dengan seranganya, maka di situlah haters akan merasa sukses dan puas hati.

Para haters biasanya slalu on-time memantau setiap konten yang di bagikan oleh lawanya di media sosial. Jika lawanya lalai dalam membagikan konten nah, disinilah haters akan beraksi. Yang namanya manusia pasti pernah khilaf hal inilah sebetulnya yang di incar haters untuk mencari peluang membully kita. Ketika kita salah membagikan konten haters akan segera merekam jejak digital kita. Mereka melakukanya bisa dengan cara mencapture dan menyimpan konten tersebut untuk menghantam kita dilain kesempatan.

Sebagai contoh sederhananya kita membagikan konten photo sedang menikmati makan jengkol pada akun media sosial. Tetapi karna malu di tertawakan teman maka photo tadi kita hapus kembali. Nah disinilah jejak digital itu akan bicara, bisa saja haters yang jahil sudah menyimpan photo makan jengkol yang sudah kita bagikan tersebut. Lalu kemudian haters mengupload ulang lain kesempatan untuk membully kita. Disinilah para haters akan berucap "Jejak Digital Itu Kejam Bro !".

Bisakah Jejak Digital Media Sosial Dihapus ?


Mengenai pertanyaan ini bisa atau tidak jejak digital kita hapus maka jawaban saya bisa. Sumber dari konten digital bisa untuk dihapus tapi tidak akan bisa di hapus secara total alias masih berpotensi meninggalkan jejak. Sebuah konten yang kita bagikan pada media sosial bisa kita hapus kembali. Tetapi sadarkah kamu jika konten yang sudah kamu bagikan itu berpotensi di upload ulang oleh orang-orang jahil dimana kamu akan kembali terseret kedalam masalah itu.

Jejak digital itu sangat sulit untuk di kendalikan. Segala sesuatu yang pernah kita bagikan di internet akan terekam secara permanen walaupun sumbernya sudah menghapus konten tersebut. Begitulah internet selama koneksi masih ada maka selama itu pula jejak digital akan menyebar luas di dunia maya. Bahkan orang yang sudah meninggalpun jejak digitalnya masih menyebar luas di internet serem bukan ?.

Bagaimana Cara Mengantisipasi Jejak Digital Kita ?


Jejak digital yang pernah kita tinggalkan pada internet khususnya media sosial memang sering kali di salah gunakan oleh haters untuk menyerang kita. Untuk mengantisipasi terjadinya penyalah gunaan dari jejak digital ini saya punya beberapa tips sederhana yang mungkin bisa membantu teman-teman sekalian.


  1. Berusahalah untuk selalu berpegang pada konsep internet positif.
  2. Jika terjadi kesalahan dalam membagikan konten segeralah hapus supaya tidak menyebar terlalu luas.
  3. Berilah klarifikasi terhadap konten yang sudah kita hapus supaya tidak menjadi pertanyaan dari teman di media sosial.
  4. Jika konten yang kita bagikan ternyata mendapat komplain dari orang lain maka segera minta maaf supaya masalah tidak meluas.
  5. Selalu berhati-hati dan teliti dulu segala sesuatu sebelum dibagikan.


Itulah beberapa poin tentang istilah jejak digital pada media sosial. Inti dari pembahasan ini adalah bijaklah dalam berinternet. Gunakanlah internet secara fositif supaya tidak merugikan diri sendiri dan juga orang lain. Internet itu sangat banyak manfaatnya tetapi jika kita kebablasan berinternet maka mudhoratnya juga sangat banyak loh sobat.