Lokasi Desa Hantu Laut Alaska King Island

Credit Fist Foto

Pernahkah sobat rancax membayangkan sebuah desa terpencil ditinggalkan oleh para penghuninya. Bagaimanakah kondisi desa tersebut setelah 50 tahun kemudian pasti dalam ingatan kita desa tersebut bakal menjadi desa hantu.



Berikut ada sebuah desa terpencil ditengah laut bering tak jauh dari pantai barat alaska dilansir dari news.yahoo.com.


Pulau seluas satu mil ini dikelilingi tebing curam. Perkampungan dengan rumah-rumah penduduk bertengger menggantung di pinggir tebing menghadap ke laut lepas. Sementara diatas pemukiman itu terdapat batu-batu besar yang siap runtuh menghantam desa tersebut.

Credit Fisth Foto Flickr

Desa di pulau ini bernama Ukivok, dan orang-orang di sana menyebut diri mereka Aseuluk, yang berarti "orang-orang laut." Pada musim panas penduduk pulau ini berburu mengumpulkan makanan dan ketika musim dingin tiba mereka hanya beraktifitas di rumah-rumah mereka. Nenek moyang penduduk pulau ini berhasil bertahan selama ribuan tahun sebagai pemburu dan pemahat gading di pulau ini.

Pada tahun 1970 penduduk Pulau King yang berjumlah 200 orang di desa Ukivok mulai pindah ke Nome dan meninggalkan rumah-rumah mereka. Kepindahan mereka berawal saat para pria disana dikirim untuk berperang dalam Perang Dunia II, sementara itu penduduk disana juga diserang wabah tuberkulosis sehingga jumpah penduduknya makin berkurang. Sekolah satu-satunya yang ada di desa tersebut ditutup oleh the Bureau of Indian .

Alasan penutupan sekolah karena ditakutkan akan terjadi longsoran batu yang ada tepat diatas desa. Akan menimpa anak-anak yang sedang belajar. Penutupan sekolah inilah yang kemudian memaksa penduduk terakhir ikut pindah ke Nome dan meninggalkan rumah-rumah serta desa mereka.

Berikut Foto-foto Lokasi King Island

Keberadaan desa Ukivok di pulau ini terungkap kembali kepublik karena salah seorang keturunan anggota suku pulau ini menggalang dana di situs web Proyek USA. Keturunan suku Inuit itu bernama Kane, dia menjelaskan penggalangan dana bertujuan untuk penelitian dan dokumentasi ke pulau king island.

Hal ini dia lakukan karena selama ini dia hanya mendengar cerita dari orang tuanya tentang keberadaan desa nenek moyangnya. Kane berhasil mengunjungi king island dia telah mengumpulkan lebih dari $ 49.000, melampaui tujuannya sebesar $ 31.000 untuk perjalanan dua minggu menuju kesana.