Anies Beberkan Kebobrokan Sistem E-Budgeting Warisan Ahok

Menurut Anies, sistem e-budgeting, memiliki kelemahan teknis
Korupsi ahok
Ahok

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan membeberkan kelemahan sistem pengadaan elektronik atau e-budgeting yang diterapkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2015.



Menurut Anies, sistem e-budgeting, memiliki kelemahan teknis di mana Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI mau tak mau harus mengisi semua komponen penganggaran secara spesifik sekalipun belum ada pembahasan dengan DPRD.

Anies menyampaikan, keterbatasan teknis itu mau tak mau harus membuat SKPD DKI mengisi anggaran secara detil meski tak betul-betul memiliki maksud mengusulkannya di APBD. Anies menengarai, keterbatasan teknis ini merupakan sebab munculnya banyak ajuan anggaran janggal untuk APBD 2020 seperti lem Aibon Rp82 miliar.

Anies juga mengemukakan, ketiadaan fitur verifikasi secara otomatis memperbesar peluang anggaran yang belum dicek ulang malah benar-benar dianggarkan di APBD. Kesalahan manusia, seperti teledor, atau tidak konsentrasi saat menginput anggaran, bisa berdampak besar kepada ditetapkannya anggaran yang salah di APBD. Viva

Sementara itu terkait hebohnya kabar ini Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) angkat bicara. Ahok mengomentari sistem e-budgeting yang dinilai bermasalah oleh Gubernur Anies Baswedan. Menurut Ahok, sistem e-budgeting berjalan baik jika tidak ada niat NIAT mark-up apalagi maling.


Diketahui, sistem e-budgeting pertama kali digagas oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi). Saat itu, Ahok menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta. Detik

Anies menyampaikan, ia akan segera mengembangkan sistem penganggaran cerdas yang bisa lebih efektif mencegah adanya ajuan janggal. Tidak seperti sistem yang diwariskan Gubernur sebelumnya yang syarat akan pengelembungan. Smart Sistem yang akan dikembangkan Anies, akan secara otomatis mendeteksi ajuan janggal, sehingga tidak diperlukan lagi verifikasi manual yang masih memungkinkan lolosnya ajuan yang salah.

Berikut Video Paparan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Melalui TvOne