Perlu Diketahui Dibalik Aplikasi FaceApp

Selain isu privasi yang menimpa FaceApp, seorang lulusan universitas Islam paling populer di Mesir, Al Azhar di Kairo, mengatakan FaceApp adalah haram (dilarang) karena mengubah ciptaan Tuhan.
FaceApp aplikasi yang berbahaya
Bahaya FaceApp

Belakangan ini sedang buming penggunaan Aplikasi FaceApp. FaceApp merupakan suatu aplikasi digital yang fungsinya untuk meng-edit wajah pada sebuah foto untuk tampak menjadi lebih tua. Banyak pengguna internet yang menggunakan aplikasi ini untuk kemudian diunggah ke media sosial dan menyertakan tagar #AgeChallenge sambil cipika-cipiki dan tertawa tawa.



Mungkin pada awalnya kamu beranggapan penggunaan aplikasi FaceApp hanya sekedar untuk seru seruan saja di akun media sosial. Jika kita perhatikan ternyata banyak juga pengguna dari kalangan pesohor turut serta mengikuti tren meng-edit wajahnya menjadi tua tersebut.

Hal inilah yang kemudian membuat App tersebut cepat viral sehingga, wajar jika banyak orang mengakses FaceApp karena didorong rasa penasaran pada penampilan wajah mereka di masa tua. Setidaknya, hal ini dianggap jadi sekadar hiburan dan bersenang-senang.

Tapi taukah kamu, Aplikasi yang tersedia secara gratis di Playstore dan AppStore itu akan meminta hak akses terlebih dahulu pada galeri perangkat ponsel yang kamu gunakan sebelum aplikasi itu bisa berjalan pada ponsel. Sehingga ini bisa saja mengancam keamanan prevasi terhadap semua data yang kamu simpan di galeri ponsel.

Menurut Apple Insider menerangkan bahwa pengguna diminta menyerahkan sepenuhnya hak akses atas foto yang dibuat lewat aplikasi tersebut ke pihak developer atau pengembang. Jadi, aplikasi FaceApp punya hak penuh atas semua foto pengguna.

Bahkan FaceApp berhak melakukan apapun dengan foto pengguna. Dan ini bukan tidak mungkin foto pengguna bisa digunakan untuk keperluan komersil tanpa perlu meminta izin dan memberi kompensasi kepada penggunanya. Bahkan, Aplikasi FaceApp juga bisa menyimpan foto di server kendati pengguna sudah menghapus fotonya didalam ponselnya.

Keterangan yang tertera pada aplikasi FaceApp menuliskan bahwa hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kewajiban hukum tertentu. Tapi memang tak dijelaskan lebih lanjut kewajiban hukum seperti apa dan di negara mana yang dimaksud didalam keterangan tersebut.

Berikut adalah pernyataan persetujuan yang diminta aplikasi FaceApp dalam ketentuan ”user content”.

”Anda memberi FaceApp lisensi yang berlaku selamanya, tidak dapat dibatalkan, tidak eksklusif, bebas royalti, dibayar penuh, untuk mereproduksi, memodifikasi, mengadaptasi, mempublikasika, menerjemahkan, membuat karya turunan, mendistribusikan, memajang karya di hadapan publik, dan menampilkan konten milik anda dengan nama, nama pengguna, atau bentuk apa pun yang diberikan dalam semua format dan saluran media tanpa kompensasi kepada anda. Dengan menggunakan layanan ini, anda setuju bahwa konten milik pengguna dapat digunakan untuk tujuan komersil. Anda selanjutnya mengakui bahwa penggunaan konten untuk tujuan komersil FaceApp tidak akan menciderai anda atau orang yang anda beri wewenang untuk bertindak atas namanya”.


Selain isu privasi yang menimpa FaceApp, seorang lulusan universitas Islam paling populer di Mesir, Al Azhar di Kairo, mengatakan FaceApp adalah haram (dilarang) karena mengubah ciptaan Tuhan.

Aplikasi viral vaceapp


Seperti dikutip dari Mashable, Kamis, 18 Juli 2019, Essam al Roubi, mengatakan pada media lokal Cairo24, "Aplikasi ini adalah jenis kegemaran yang mengarah pada konsekuensi yang tidak diinginkan."

Untuk membuktikan pendapatnya, Al-Roubi merujuk pada Al Quran. Salah satu ayat yang ia klaim mendukung teorinya adalah ayat 119 dari Surat An Nisaa yang berbunyi:

"... dan akan aku suruh mereka (mengubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka mengubahnya."

Ayat lain adalah ayat 70 Surat al-Israa, yang berbunyi:

"Dan Kami telah sungguh-sungguh memuliakan anak-anak Adam dan membawa mereka ke darat dan laut dan menyediakan bagi mereka hal-hal baik dan memilih mereka lebih dari apa yang telah Kami ciptakan."

Jadilah netizen yang cerdas jangan mudah mengikuti tren sebelum kamu benar-benar tau apa maksud dan tujuan dari tren yang sedang populer tersebut. Jangan asal ikut-ikutan karena kemajuan teknologi tidak hanya berdampak baik tetapi dampak buruk juga ikut mengancam pengguna.