Wisata Menelusuri Jejak Historis Tanah Datar

Tanah datar merupakan salah satu kabupaten di sumatra barat yang menyimpan banyak jejak sejarah
Menelusuri Jejak Historis Tanah Datar
Tanah Datar

Tanah datar merupakan salah satu kabupaten di sumatra barat yang menyimpan banyak jejak historis dan Potensi pariwisata yang luar biasa. Kabupaten yang memiliki ibu kota bernama batusangkar ini, merupakan kabupaten terkecil kedua dengan luas wilayahnya yaitu 133.600 Ha (1.336 km2) di Sumatera Barat.



Berdasarkan sensus tahun 2016 jumlah kepadatan pendudunya mencapai 345.383 dari 14 kecamatan, 75 nagari, dan 395 jorong. Tentu jumlah yang di hitung belum termasuk orang-orang perantauan, karena secara kebudayaan masyarakat minang banyak yang berdiam di perantauan. Jadi jika di hitung total bisa saja lebih dari 345.383.


Pada tahun 2003 kabupaten tanah datar mendapatkan penghargaan dari lembaga International Partnership dan kebudayaan inggris. Sebagai salah satu dari tujuh kabupaten terbaik di Indonesia dari 400 kabupaten yang ada. Tak hanya itu LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) menobatkan kabupaten tanah datar sebagai satu dari empat daerah paling berpotensi dan berhasil melaksanakan otonomi daerah.

Itulah sepintas tentang wilayah kabupaten Tanah Datar yang ada di sumatra barat. Kali ini kita tidak membahas tentang kabupaten tanah datar secara terperinci. Namu kita akan melirik beberapa Objek wisata sejarah yang terdapat di kabupaten tanah datar sebagai rekomendasi liburan untuk sahabat semua.

Istana Basa Pagaruyung


Istana basa pagaruyuang merupakan sebuah istana peninggalan raja Adityawarman yang berlokasi di kecamatan tanjung emas Batusangkar sumatra barat. Lokasinya lebih kurang 5 km dari pusat kota batusangkar. Uniknya istana ini sudah mengalami kebakaran hebat berulangkali.

Istana basa pagaruyuang yang bisa kita lihat saat ini sebetulnya tinggal replikanya saja. Karena bangunan yang asli sudah terbakar pada kerusuhan berdarah tepatnya tahun 1804 masa perang padri. Kemudian di lakukan pembangunan kembali pada lokasi yang sama namun pada tahun 1966 kembali mengalami kebakaran.

Setelah itu pada tahun 1976 dibangun kembali namun pada lokasi yang berbeda tapi tahun 2007 kembali mengalami kebakaran hebat akibat sambaran petir pada bagian puncaknya. Setelah kebakaran tersebut istana basa pagaruyuang kembali di renovasi yang di perkirakan menghabiskan dana sebesar 20 miliar. Kerajaan pagaruyuang memiliki jejak historis penting tentang kejayaan konfederasi luhak nantigo di wilayah minangkabau pada masa lampau.

Prasasti Adityawarman


Prasasti yang dinamakan Prasasti Bukit Gombak ini adalah salah satu objek wisata selanjutnya di Tanah Datar. Lokasinya begitu dekat dengan istana Pagaruyung. Prasasti ini menjelaskan tentang status kedudukan Adityawaraman serta menyebutkan asal usul dari Adityawarman yaitu putra dari Adwayadwaja yang menjadi tonggak sejarah asal muasal Minangkabau.

Batu Basurek


Satu lagi peninggalan sejarah kerajaan Pagaruyung yang harus Anda kunjungi selanjutnya yaitu Batu Basurek. Batu ini terletak di desa kubu rajo nagari lima kaum berjarak 4 km dari batu sangkar. Terdapat keunikan dan cerita sejarah yang khas dalam bantu ini. Anda penasaran ? untuk itu jika ke Tanah Datar wajib singgah di tempat ini.

Batu Angkek-angkek


Spot wisata ini dinamakan batu angkek-angkek. Karena sejarahnya sejak ditemukan orang-orang selalu ingin mengangkat batu tersebut. Batu yang beralamat di Sungayang ini adalah batu yang unik yang memiliki mitos bahwa siapa yang bisa mengangkat batu ini cita-cita atau impiannya dapat tercapai. Angkek-angkek kalau di terjemahkan kedalam bahasa indonesia sama artinya dengan kata Angkat dan mengangkat. Tentang mitos batu angkek-angkek ini ada yang percaya dan ada pula yang tidak.

Benteng Fort van der Capellen


Benteng ini merupakan salah satu peninggalan sejarah pada masa penjajahan belanda di sumatra barat. Berdirinya benteng ini di latar belakangi pertentangan antara kaum adat dan kaum agama pada tahun 1821. Dimana pada saat itu marak sekali hal-hal yang bertentangan dengan agama seperti minuman keras sabung ayam berjudi dan sebagi.

Yang kemudian hal ini menjadi puncak masalah saat itu dimana kaum adat membiarkan kemungkaran sementara kaum agama menolak kemungkaran. Kemudian kaum adat mendapatkan dukungan dari penjajah belanda untuk melawan kaum agama, maka penjajah belanda saat itu membangunkan benteng Fort van der Capellen untuk membantu kaum adat. Taktik ini adalah salah satu taktik devide et impera dari penjajah belanda.

Batu Batikam


Batu batikam merupakan salah satu benda sejarah yang terdapat di lima kaum kabupaten tanah datar. Jika di artikan kedalam bahasa indonesia batu batikam sama artinya dengan batu yang tertusuk. Memang benar batu batikam memiliki lobang pada bagian tengahnya.

Menurut sejarah, lubang atau tusukan yang ada di tengah batu itu merupakan bekas dari tusukan keris Datuak Parpatiah Nan Sabatang. Luas situs cagar budaya batu batikam ini kurang lebih sekitar 1.800 meter persegi.

Itulah beberapa spot wisata sejarah yang berada di kabupaten tanah datar sumatera barat. Sebetulnya masih banyak lagi wisata budaya dan sejarah yang ada di kabupaten tanah datar. Tapi akan kita kupas pada pembahasan berikutnya. Liburan sambil belajar seperti ungkapan bijak sambil menyelam minum air.