Masih Terkubur Bersama Rasa Sunyi
Masih bergulat tentang syair-syair malam bersama kesunyian
![]() |
Sunyi |
Masih bergulat tentang syair-syair malam bersama kesunyian, rasa sepi, rasa hampa yang tak pernah pergi dalam ingatanku. Slalu mendera hingga rongga dada. Sesak !
Dentang jam yang berdetak seolah mencibir diri ini yang selalu larut dalam kesendirian dan keputus asaan. Tiada teman ataupun kawan.
Hanya dinding kamar bisu yang slalu setia menemani ku menjadi tempat bersandar. Bersandar dari rasa lelah setelah menelusuri jejak masa yang sudah ku tapaki.
Andai saja ada tangan yang bisa tuk slalu ku raih untuk saling bergenggaman. Berpegang erat dan mencurahkan keluh kesah ini hingga sama-sama menuju ujung masa.
Sungguh ku tak sanggup lagi terkurung dalam sunyi yang entah sampai kapan akan slalu mendera. Tuhan kirimkanlah aku bidadarimu untuk menghibur laranya hati.
Menuju sepertiga malam, kembali ku sucikan diri dengan sentuhan air udhu. Untuk bersujud meminta welas asih dari sang pemilik semesta.
Agar kesunyian ini, rasa sepi ini, rasa hampa ini segera berlalu. Pergi meninggalkan ku hingga yang tertinggal hanyalah derai gelak dan tawa.
Tuhan pertemukanlah aku dengan tulang rusuk ku yang hilang. Agar aku bisa mengukir indahnya warna hidup. Bahagia bersama wanitaku hingga ujung usia, hingga kelak maut memisahkan.
Post a Comment