Kue Basah Khas Adat Istiadat Minangkabau

Taukah kamu dalam upacara adat di minangkabau ada makanan khas yang selalu di sajikan
Kue Basah Khas Adat Istiadat Minangkabau
Food

Budaya adat Minangkabau atau sumatera barat memang sangat kental sekali kita rasakan khususnya masyarakat minang itu sendiri. Adat istiadat di minangkabau berjalan sesuai petuah lama yang berbunyi. Adat basandi syara, syara basandi kitabullah.



Yaitu adat istiadat yang dikemas dalam nuansa islami. Setiap aturan adat di minangkabau selalu di selaraskan dengan hukum agama islam. Hal ini sudah berjalan turun temurun dari nenek moyang di minangkabau.

Taukah kamu dalam upacara adat di minangkabau ada makanan khas yang selalu di sajikan penyelengara acara saat acara berlangsung. Misalnya acara pernikahan atau acara adat lainya. Makanan khas yang selalu hadir saat upacara adat ini begitu banyak. Bahkan di tiap daerah kabupaten kota bisa saja berbeda beda menu. Tapi ada lima jenis makanan khas atau boleh dibilang jenis kue basah yang tidak pernah absen pada acara adat di minangkabau. Apa sajakah itu mari kita bahas satu persatu.

Makanan daerah khas Sumbar


1. Godok dan Goreng


Godok dan goreng merupakan kue basah khas sumbar yang wajib ada saat upacara adat misalnya pada acara pernikahan. Godok dan goreng sendiri terbuat dari bahan yang sama tetapi cara pengolahanya sedikit berbeda. Godok bahan baku utamanya adalah pisang yang di blender atau di lumatkan hingga menjadi cair dan kental kemudian di campur dengan tepung beras dan bahan lainya.

Sementara goreng bahan bakunya juga terbuat dari pisang tetapi adonan tidak di bikin cair. Pisang yang di gunakan hanya di belah dua setelah itu di campur dengan adonan tepung yang sudah di encerkan dengan sedikit air dan bumbu lainya. Cara penggolahan kedua kue basah ini sama. Yaitu sama-sama di goreng pada suhu tertentu. Godok dan goreng di hidangkan untuk para undangan dan sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang bagi para tamu yang datang.

2. Nasi Lamak


Nasi lama juga termasuk kedalam kue basah yang wajib ada saat upacara adat di minangkabau. Nasi lamak ini mirip dengan nasi kuning tetapi dalam pengolahanya agak sedikit berbeda. Nasi lamak terbuat dari beras ketan yang di campur dengan santan kelapa, garam dan kunyit. Cara pengolahanya yaitu di kukus dengan suhu yang sudah di tentukan.

Setelah nasi lamak ini di kukus kemudian di padatkan pada suatu media seperti piring besar. Setelah di padatkan selanjutnya di potong kecil-kecil berbentuk persegi dan di sajikan pada tamu yang datang. Nasi lamak ini biasanya juga dibagikan sebagai oleh-oleh untuk para undangan dan tamu. Nasi lamak ini lebih enak di makan dengan pisang atau godok dan goreng seperti yang sudah di jelaskan di atas.

3. Pinyaram


Pinyaram juga termasuk kue basah yang wajib ada saat upacara adat di minangkabau. Dilihat dari tampilan pinyaram berbentuk bulat tipis dengan warna kecokelatan kadang ada juga yang bewarna putih. Pinyaram terbuat dari tepung dan gula jawa atau dalam bahasa minangnya di sebut saka. Cara pengolahan dari pinyaram ini hampir sama dengan godok dan goreng yaitu sama-sama di goreng dengan suhu tertentu.

Pinyaram ini biasanya dijadikan untuk menyambut tamu dan undangan. Kue basah ini selalu ada setiap upacara adat seperti pernikahan. Dilihat dari segi rasa pinyaram berstruktur agak keras dan kenyal dengan rasa manis dari gula jawa sebagai bahan baku utamanya. Boleh di bilang di minangkabau atau khususnya di daerah batipuah sebagai kampung saya. Pinyaram dijadikan sebagai kepala hidangan dari kue basah seperti godok dan goreng serta nasi lamak.

4. Galamai 


Galamai juga menjadi kue basah yang selalu ada pada acara adat di minangkabau khususnya daerah payakumbuh. Dari segi bentuk galamai bertekstur lembek dan kenyal boleh dibilang mirip seperti dodol kebanyakan. Bentuknya yang hitam kecokelatan dengan rasa manis serta agak berminyak (tidak kering seperti dodol garut).

Cara pengolahanya saya kurang pahan karena di daerah saya khusunya di batipuah upacara adat jarang sekali menghidangkan galamai sebagai kue basah. Jadi saya tidak bisa membahas cara pengolahanya. Jika ada dari pembaca yang tau cara pengolahan dari galamai silahkan tulis di kolom komentar nanti saya tambahkan pada artikel ini.

5. Pisang


Pisang merupakan buah yang wajib ada saat upacara adat seperti pernikahan di minangkabau. Memang betul pisang bukan kelompok dari kue basah tetapi kami di minangkabau menyajikan kue basah biasanya selalu di sertai dengan buah pisang. Begitu juga dari bahan-bahan untuk mengolah kue basah tersebut pada umumnya berbahan pisang.

Pemanfaatan pisang pada acara adat di minangkabau bisa dibilang kompleks. Mulai dari daun dipakai saat mengolah makanan. Batang pisang digunakan saat upacara adat seperti mendirikan rumah dan sebagainya. Pokonya pisang menjadi pelengkap yang harus ada saat upacara adat di minangkabau. Jenis pisang yang sering digunakan yaitu pisang rajo, pisang batu, pisang gadang (pisang raja, pisang kepok, pisang ambon).

Keempat dari Jenis Kue Basah di atas dan di tambah dengan buah pisang selalu ada dan di sajikan sebagai hidangan menyambut tamu dalam upacara adat di minangkabau. Jenis kue basah tersebut merupakan ciri khas dari budaya adat istiadat di minangkabau yang sudah berlangsung turun temurun dan lestari hingga hari ini.