Rahasia Kelezatan Masakan Padang (Minang)

Masakan padang menjadi salah satu dari pilihan makanan yang berkelas.
Rahasia Kelezatan Masakan Padang (Minang)
Rendang

Para pecinta Kuliner pasti sudah banyak merasakan berbagai jenis rasa makanan. Entah itu makanan dengan cita rasa luar negri seperti masakan prancis, masakan jepang, masakan eropa dan sebagainya. Tak hanya itu masakan lokalpun takan luput dari lidah para pecinta kuliner.



Di negara kita Indonesia begitu banyak jenis masakan, bahkan di setiap profinsi mempunyai ciri khas masakan daerah masing-masing. Ini adalah karunia dari sang pencipta dan harus di syukuri. Citarasa masakan indonesia terkenal sampai ke luar negri salah satunya yaitu NASI PADANG.


Makan dengan nasi padang atau makan di restoran padang memang menjadi pilihan yang tak akan dilupakan oleh para pecinta kuliner. Masakan padang menjadi salah satu dari pilihan makanan yang berkelas.

Terkadang ada kebanggaan tersendiri bagi orang-orang ketika mereka mencicipi kelezatan masakan padang. Seperti yang baru-baru ini viral di sosial media seorang bule menciptakan lagu dengan judul nasi padang karena dia jatuh hati dengan citarasa kelezatan khas masakan padang.

Tahukah sobat rancax apa yang menyebabkan masakan padang begitu khas sekali, mempunyai citarasa yang berbeda dengan masakan lainya ?. Nah kita akan bahas silahkan baca sampe habis siapa tau pembahasan ini bisa juga sobat terapkan pada masakan yang akan sobat buat.

Cirikhas Masakan Minang Asli


1. Masakan padang tidak mengenal gula sebagai bumbu.


Masakan padang memang tak pernah menggunakan gula sebagai bumbu penyedap. Ibu-ibu di minang (padang) hanya menggunakan garam dan rempah-rempah lainya. Resep ini sudah berjalan secara turun temurun hingga kini.

Jika anda ragu silahkan tanya langsung kepada teman anda yang berasal dari sumatera barat. Orang minang tidak suka dengan masakan yang manis, mereka menggunakan gula hanya untuk membuat minuman dan bahan olahan kue. Sementara makanan pokok seperti nasi dan lauk pauk tidak pernah menggunakan gula sebagai bumbu penyedap.

2. Masakan padang lebih sering memakai cabai keriting.


Ibu-ibu minang jika membuat masakan selalulu menggunakan cabai kriting sebagai bumbu utama, mereka jarang sekali menggunakan cabai rawit. Jika dilihat di jakarta misalnya ibu-ibu rumah tangga lebih sering menggunakan cabai rawit sebagai bumbu utama masakan atau penambah rasa pedas pada masakan.

Lain halnya dengan ibu-ibu di minang (padang) mereka menggunakan cabai kriting sebagai bumbu utama masakan. Secara teori memang cabai kriting kalah pedas dengan cabai rawit. Teori ini tidak berlaku bagi ibu-ibu di minang walaupun mereka menggunakan cabai kriting sebagai bumbu tapi rasa pedas dari masakan minang (padang) tetap terjaga dengan baik.

3. Masakan padang boros santan (kelapa)


Nah yang ketiga ini sepertinya kurang cocok di terapkan bagi orang-orang yang takut kolesterolnya naik. Memang betul sekali masakan padang sangat boros santan kelapa. Santan kelapa digunakan oleh ibu-ibu di minang (padang) sebagai bumbu utama gule seperti opor ayam ataupun rendang.

Bisa kita lihat di restoran padang begitu banyak makanan dengan olahan dari santan kelapa. Ibu-ibu di minang (padang) biasanya sekali memasak opor ayam misalnya, itu sedikitnya menggunakan satu setengah kelapa parut (santan).

Ini belum seberapa jika anda tau cara pengolahan rendang yang betul-betul khas minang (padang) sekali memasak rendang untuk 1kg daging sapi itu bisa menggunakan 4 sampai 5 butir parutan kelapa. Setelah bumbu yang lain Takaran penggunaan santan kelapa juga sangat berpengaruh terhadap citarasa masakan bagi ibu-ibu di minang (padang).

4. Masakan padang lebih baik di masak menggunakan kayu bakar.


Yang ke empat ini mungkin susah untuk di terapkan bagi ibu-ibu di kota besar. Karna tidak mungkin memasak menggunakan kayu bakar selain sulit di dapat tentu membutuhkan dapur atau lahan yang lebih luas untuk memasak. Tapi taukah anda setiap restoran atau rumahmakan asli sumatera barat sana masih menggunakan metode ini.

Bukan berarti mereka gak mampu untuk membeli gas ya sobat rancax. Tapi lebih kepada menjaga citarasa dari masakan. Jika anda ingin berkunjung ke sumatera barat cobalah makan di salah satu restoran dan tanyakan kepada pemilik restoran tersebut apakah betul memasak menggunakan kayu bakar jawabanya pasti betul.

Dan satu hal lagi yang harus anda ketahui setiap rumah makan yang berada di minang (padang) antara restoran tempat makan dengan dapur umum bangunanya itu terpisah jauh tidak berdekatan. Lagipula mendapatkan kayu bakar untuk memasak disana sangatlah mudah alam masih mendukung. Berbeda jauh dengan kondisi di kota besar seperti Jakarta.

Nah itulah sobat rancax kenapa masakan padang mempunyai citarasa yang khas. Sehingga banyak orang menyukainya, dengan resep yang sudah turun temurun cara olahan yang pas pula, masakan padang mampu melewati zaman di gemari sampai ke mancanegara hingga kini, kita sebagai orang Indonesia patut berbangga hati.