5 Kebaikan Yang Sering Ditunda-Tunda Banyak Orang

Seseorang yang lalai dan suka menunda-nunda waktu
5 Kebaikan Yang Sering Ditunda-Tunda Banyak Orang
Waktu

Pola hidup manusia sangatlah beragam, berbeda-beda dalam segala hal. Baik itu cara bekerja, berusaha maupun cara beribadah dia kepada Tuhanya. Dari sikap dan tingkah laku inilah bisa kita lihat mana orang yang rajin, mana yang jujur dan mana orang yang amanah dan sungguh-sungguh.

Sering sekali kita jumpai orang-orang yang lalai dalam hidupnya. Selalu menunda-nunda waktu hingga menyebabkan dirinya berada pada situasi yang sulit lalu tak mampu lagi berbuat apa-apa. Sifat seperti ini sama saja dengan lalai dan menzolimi diri sendiri. Efeknya tentu bisa berpengaruh terhadap lingkunganya juga.

Seseorang yang lalai dan suka menunda-nunda waktu adalah suatu bentuk perbuatan zalim, memang sepintas terasa sepele tetapi efeknya besar bagi kehidupan kita pribadi. Berikut ada lima kebaikan yang sering di tunda-tunda. Sehingga bisa berakibat fatal terhadap diri membawa efek juga untuk orang lain.

Lima Kebaikan Yang Sering Ditunda


1. Menunda Ibadah Sholat


Sholat merupakan tiang agama islam, di dalam islam ibadah sholat merupakan rukun iman yang wajib di laksanakan oleh seorang mukmin yang sudah akhir baliq. Ibadah sholat lima waktu ini sering sekali di tunda-tunda oleh orang.

Ketika waktu sholat masuk dengan berkumandangnya azan tak membuat hatinya untuk segera berudhu dan melaksanakan kewajibanya tepat waktu. Berdalih dengan alasan klasik misal pada saat azan ashar "sholat asharnya nanti aja waktu magrib masih lama" atau "duh kerjaan lagi nanggung sholatnya bentar lagi aja", hal-hal seperti ini sering kita jumpai.

Padahal sholat di awal waktu itu sangat di anjurkan. Sebagai mana tertera dalam Al-quran An-Nisaa 103. Melaksanakan ibadah sholat di awal waktu akan lebih Afdhol. Allah SWT membenci orang yang suka menunda-nunda waktu sholat. Maka neraka ancamanya. Secara pribadi yang rugi siapa ? Kita sendiri yang rugi telah lalai dalam beribadah. Memang menunda 10 menit 15 menit terlihat sepele tapi tanpa sadar efeknya bisa fatal terhadap ibadah kita sendiri.

2. Menunda Untuk Bayar Hutang


Hutang memang merupakan sesuatu yang lazim dalam hidup. Saking di rasa lazimnya ada sebagian orang yang berpendapat "negara saja ngutang apalagi kita'. Tak salah memang pendapat seperti ini, di dalam ajaran agamapun hutang piutang juga di bolehkan. Tapi dengan syarat-syarat tertentu dan tidak boleh menyalahi kaidah dan hukum agama.

Di tengah masyarakat sering kita temui keributan akibat hutang piutang. Problem ini muncul lebih dominan karna kelalaian dari orang yang berhutang. Orang yang berhutang seringkali melanggar perjanjian hutang piutang yang otomatis akan merugikan si pemberi utang, nah di sinilah faktor pemicu keributan tersebut.

Kelalaian tersebut diantaranya tukang ngutang menunda-nunda waktu pembayaran. Biasanya yang berhutang suka berdusta, contoh sederhana ketika meminjam uang pada teman dan berjanji membayar di saat gajian. Tapi faktanya yang ngutang tak menepati janji tersebut dan yang lebih parahnya tidak ada konfirmasi pada teman yang di pinjami uang.

Begitu fatal akibatnya bila lalai dan menunda-nuda hutang. Sangat merugikan diri sendiri di akhirat dan merugikan orang lain di dunia. Jadi bagi yang berhutang segeralah selesaikan lunasi hutang piutang anda secepatnya dan bila belum mampu melunasi setidaknya berikanlah konfirmasi pada teman yang di hutangi apa alasanya jangan cuma diam seperti batu.

3. Menunda Untuk Segera Menikah


Mungkin bagi sebagian orang mendapatka pasangan dan menikah itu sesuatu yang gampang sekali. Bahkan ada yang mempunyai istri lebih dari satu tidak ada yang salah memang. Tapi ada juga bagi sebagian orang menikah itu adalah hal yang sulit. Entah sulit karna belum ada pasangan atau belum mampu secara finansial dan ada juga yang beralasan menunda menikah karna ingin mengejar karir.

Orang yang menunda-nunda menikah dengan alasan karir biasanya pengen kaya dulu baru menikah. Materi dan pangkat adalah tolak ukur bagi mereka untuk mencari bahagia. Padahal kebahagiaan itu tidak bisa di beli dengan pangkat ataupun uang. Bahagia itu relatif tergantung suasana hati masing-masing.

Persoalan seperti ini kalau di tinjau dari ajaran islam memang tidak mengapa boleh-boleh saja. Tapi dengan syarat mampu menahan nafsu. Terdengar mudah namun berat untuk di lakukan. Orang yang sudah akhir baliq pasti akan ada ketertarikan pada lawan jenis. Apalagi saat ini banyak orang mengumbar awrat di ruang publik apakah anda mampu untuk menahan nafsu supaya tidak berzina ?.

Sebaiknya bagi yang sudah akhir baliq dan terpenuhi sarat-sarat menikah. Segeralah menikah jangan di tunda-tunda dampaknya bisa buruk bagi diri sendiri. Untuk perempuan masa produktifnya terbatas bila telat menikah mungkin akan sulit mendapatkan keturunan. Jadi yang rugi siapa anda sendiri bukan ?. Untuk laki laki masalah umur barangkali tidak berpengaruh karna masa produktifnya tidak ada batasan. Tapi apakah sanggup menahan nafsu supaya tak berzina ?. Jika tidak neraka jawabanya.

4. Menunda Untuk Meminta Maaf


Yang keempat yaitu sering sekali orang-orang menunda-nunda untuk minta maaf, padahal minta maaf merupakan prilaku yang baik. Seseorang yang sudah melakukan kesalahan pada orang lain misalnya temanya, sering kita jumpai dia menunda-nunda untuk minta maaf. Alasanya "ahhh minta maafnya nanti aja pas lebaran". Terlihat sepele memang tapi efeknya buruk. Karna permusuhan itu akan merugikan diri sendiri.

Jangan jadikan sifat egois dan rasa paling benar menyelimuti anda. Orang yang egois dan ingin menang sendiri adalah pribadi yang kerdil. Bisa jadi dia akan kehilangan teman setia atau malah mendapatkan musuh. Dalam hidup musuh tidak usah di cari tapi teman dan persahabatan yang harus di koleksi. Jadi jangan menunda-nunda lagi untuk minta maaf, siapapun yang bersalah tidak akan hina karena meminta maaf lebih dulu.

Saat kita memutuskan untuk segera minta maaf atau memaafkan seseorang, itu bukan persoalan apakah orang itu salah, dan kita benar. Apakah orang itu memang jahat atau aniaya, bukan!. Kita memutuskan minta maaf atau memaafkan seseorang karena kita berhak atas kedamaian di dalam hati.

5. Menuda Pekerjaan


Yang kelima ini sangat dominan di lakukan oleh orang-orang. Menunda pekerjaan seolah sudah menjadi tren tersendiri dalam hidup. Dimulai dari yang sederhana hinga pekerjaan yang lebih utama lagi. Contoh sederhana banyak orang menunda-nunda untuk mencuci pakaian padahal sudah di rendam di dalam ember. Alasanyan "bentar lagi aja nyucinya, atau besok aja nyucinya".

Menunda pekerjaan tidaklah baik ya sobat rancax. Jangan menjadi orang yang malas selesaikanlah pekerjaan itu dengan penuh tanggung jawab dan tepat waktu. Di kantor misalnya jika kita menunda pekerjaan tentu kinerja kita akan buruk bos kita akan marah bisa bisa di pecat. Lalu yang rugi siapa, kita sendiri bukan ?.

Sebaliknya jika kita menjadi karyawan yang rajin tidak suka menunda-nunda pekerjaan maka kinerja kita akan baik pimpinan akan senang dan bisa saja anda naik pangkat atau naik gaji. Mulai sekarang kurangilah menunda-nunda pekerjaan lakukan segala sesuatu itu dengan kesungguhan.

Seseorang yang suka menunda-nunda waktu sebetulnya adalah orang yang zalim terhadap dirinya sendiri. Rasulullah shallallah ‘alaihi wasallam pernah menasehati seseorang. Hadist riwayat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, berkata "Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara".

Apa sajakah perkara yang dimaksut:

  1. Pergunakanlah waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu.
  2. Pergunakanlah waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu.
  3. Pergunakanlah masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu.
  4. Pergunakanlah masa luangmu sebelum datang masa sibukmu.
  5. Pergunakanlah hidupmu sebelum datang matimu.

Semoga bermanfaat ya sobat semua, bukan maksud admin untuk sok menasehati. Tetapi tulisan ini di tujukan juga untuk admin pribadi supaya selalu ingat dengan kebaikan dan selalu berbagi kebaikan.