Hasil Otopsi Lengkap 7 Perwira TNI AD Korban G30S/PKI Berdasarkan Visum et Repertum
Intisari September 2009 dalam judul “Saksi Bisu dari Ruang Forensik” mencoba mengurai itu mengungkap faktra-fakta yang tersembunyi di balik bangsal-bangsal forensik.
3 min read
![]() |
Upacara Pemakamn 7 Jendral |
Soeharto melayangkan kembali sebuah ultimatum yang kali ini ditujukan khusus kepada pasukan di Halim. Tak berapa lama kemudian, Soekarno meninggalkan halim perdana kusuma untuk segera menuju ke istana presiden lainnya yang ada di Bogor.
Ketujuh jasad orang yang terbunuh dan terbuang di Lubang Buaya pada tanggal 3 Oktober berhasil ditemukan dan dikuburkan secara layak pada tanggal 5 Oktober.
Inilah Hasil Otopsi Lengkap 7 Perwira TNI AD Korban G30S Berdasarkan Visum et Repertum
![]() |
Dokumen hasil Visum Repertum |
Puluhan tahun fakta dibalik peristiwa 1965 terkunci rapat. Ia hanya mengalir dari ruang kelas kedokteran satu ke kelas kedokteran yang lain.
Intisari September 2009 dalam judul “Saksi Bisu dari Ruang Forensik” mencoba mengurai itu mengungkap faktra-fakta yang tersembunyi di balik bangsal-bangsal forensik.
Tepatnya setelah para korban G30S ditemukan di dalam sumur di Lubang Buaya, Jakarta Timur, 4 Okotober 1965. Tujuh mayat jenderal itu lantas dibawa ke RSPAD guna diotopsi.
Untuk menangani mayat-mayat tersebut, dibuatlah tim yang terdiri dari dua dokter RSPAD, yaitu dr Brigjen. Roebiono Kartopati dan dr. Kolonel. Frans Pattiasina; lalu ada tiga dari Ilmu Kedokteran Kehakiman UI, Prof. dr. Sutomi Tjokronegoro, dr. Liau Yan Siang, dan dr. Lim Joe Thay.
1. Achmad Yani
Luka tembak keluar: 1 di dada kanan bawah, 1 di lengan kanan atas, 1 di punggung kiri sebelah dalam.
Kondisi lain: sebelah kanan bawah garis pertengahan perut ditemukan kancing dan peluru sepanjang 13 mm, pada punggung kanan iga kedelapan teraba anak peluru di bawah kulit.
2. R. Soeprapto
Luka tembak masuk: 1 di punggung pada ruas tulang punggung keempat, 3 di pinggul kanan (bokong), 1 di pinggang kiri belakang, 1 di pantat sebelah kanan, 1 di pinggang kiri belakang, 1 di pantat sebelah kanan, 1 di pertengahan paha kanan.
Luka tembak luar: 1 di pantat kanan, 1 di paha kanan belakang.
Luka tidak teratur: 1 di kepala kanan di atas telinga, 1 di pelipis kanan, 1 di dahi kiri, 1 di bawah cuping kiri.
Kondisi lain: tulang hidung patah, tulang pipi kiri lecet.
3. M.T Haryono
Luka tidak teratur: 1 tusukan di perut, 1 di punggung tangan kiri, 1 di pergelangan tangan kiri, 1 di punggung kiri (tembus dari depan).
4. Soetojo Siswomiharjo
Luka tembak masuk: 2 di tungkai kanan bawah, 1 di atas telinga kanan.
Luka tembak keluar: 2 di betis kanan, 1 di atas telinga kanan.
Luka tidak teratur: 1 di dahi kiri, 1 di pelipis kiri, 1 di tulang ubun-ubun kiri, di dahi kiri tengkorak remuk.
Penganiayaan benda tumpul: empat jari kanan.
5. S. Parman
Luka tembak masuk: 1 di dahi kanan, 1 di tepi lekuk mata kanan, 1 di kelopak atas mata kiri, 1 di pantat kiri, 1 paha kanan depan.
Luka tembak keluar: 1 di tulang ubun-ubun kiri, 1 di perut kiri, 1 di paha kanan belakang.
Luka tidak teratur: 2 di belakang daun telinga kiri, 1 di kepala belakang, 1 di tungkai kiri bawah bagian luar, 1 di tulang kering kiri.
kekerasan tumpul: tulang rahang atas dan bawah.
6. D.I Panjaitan
Luka tembak masuk: 1 di alis kanan, 1 di kepala atas kanan, 1 di kepala kanan belakang, 1 di kepala belakang kiri.
Luka tembak keluar: 1 di pangkal telinga kiri.
Kondisi lain: punggung tangan kiri terdapat luka iris.
7. P. Tendean
Luka tembak masuk: 1 di leher belakang sebelah kiri, 2 di punggung kanan, 1 di pinggul kanan.
Luka tembak keluar: 2 di dada kanan.
Luka tidak teratur: 1 di kepala kanan, 1 di tulang ubun-ubun kiri, 1 di puncak kepala.
Kondisi lain: lecet di dahi dan pangkal dua jari tangan kiri.
Post a Comment